Saat
ini, perlunya memahami ilmu tentang lingkungan sangatlah penting. Selain demi
menjaga kelestarian lingkungan, juga untuk mencegahnya penyakit – penyakit
muncul yang kebanyakan adalah penyakit kulit bahkan menular. Kesadaran manusia
akan tumbuh apabila setiap manusia memahami ilmu lingkungan. Manusia hidup, tumbuh dan berkembang
diikuti dengan lingkungannya ia tinggal. Dimana manusia mendapatkan kebutuhan
hidupnya, disana ia beradaptasi dengan lingkungannya, dengan cuaca dan kondisi
atau tempat perhunian yang ia tinggali. Lingkungan hidup baik secara langsung
dan tidak langsung pasti berpengaruh pada ekosistem kehidupan di dunia ini.
Pada
artikel ini saya akan bahas tentang lingkungan yang lebih spesifik membahas
kebersihan mengenai sampah yang menurut saya berkaitan dengan kehidupan kita. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut,
ada baiknya kita mengetahui lebih dalam arti dari sampah. Sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses,
atau Sampah merupakan sisa bahan buangan yang tak dapat difungsikan kembali
sehingga harus dibuang. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan
maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:
1.
Sampah organik/basah
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran,
rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
2.
Sampah anorganik/kering
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol,
dll yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
3.
Sampah berbahaya
Contoh : Baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik
bekas dll.
Namun, meskipun terbukti sampah itu dapat merugikan,
sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat dengan cara di daur
ulang. Untuk meminimalisasikan dampak dari sampah, sampah yang dibuang harus
dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara
optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti
yang ada saat ini. Selain itu industri-industri juga dihimbau untuk mendesain
ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur ulang produk tersebut.
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan
dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
a.
Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak
sampah yang dihasilkan.
b.
Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
(bahasa Inggris: disposable).
c.
Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.
Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama.
Volum sampah yang meningkat dan
tidak segera di kelolah akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan
masyarakat. Tidak aa salahnya jika kita mulai membiasakan diri untuk membuang
sampah pada tempatnya dan juga memilah berdasarkan jenis sampah. Berikut adalah
hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah.
1. Membuang
sampah pada tempatnya dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah, maupun di
lingkungan sekitar. Jika tempat sampah tidak ada, bersedia untuk menyimpan
sejenak sampai menemukan tempat sampah terdekat
2. Memilah
sampah sesuai dengan kategorinya, misalnya sampah kering dan sampah basah
(sampah organik dan sampa anorganik), sampah yang bisa didaur ulang dan sampah
yang tidak bisa di daur ulang dan sebagainya.
3. Mengurangi pemakaian plastik atau pembelian
barang berbahan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik sulit diurai dan
terbuat dari minyak bumi. Selain itu, proses pembuatan plastik menghasilkan
polusi udara yang cukup tinggi . Dengan mengurangi oenggunaan plastik maka kita
daat menekan sampah plastik dan polusi udara yang dihasilkan.
Saat
ini perilaku masyarakat sangat buruk dalam mengubah kebiasaan masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan, walaupun
telah tersedianya fasilitas tong sampah dimana - mana. Kalau sampah masih
berserakan di mana-mana, tandanya kawasan itu belum sehat. Banyaknya sampah
berdampak mendatangkan berbagai kuman dan sumber penyakit. Sampah merupakan
bagian terpenting dalam kehidupan. Oleh sebab itu kepedulian dan kesadaran
terhadap sampah juga harus ditumbuhkan agar lingkungan tetap sehat dan bersih.
Namun pada kenyataannya, Cara pengendalian sampah yang
paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam
diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan
peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan
perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
REFERENSI :
0 comments:
Post a Comment