Get me outta here!

Wednesday 21 October 2015

Permasalahan Sampah di Indonesia



Saat ini, perlunya memahami ilmu tentang lingkungan sangatlah penting. Selain demi menjaga kelestarian lingkungan, juga untuk mencegahnya penyakit – penyakit muncul yang kebanyakan adalah penyakit kulit bahkan menular. Kesadaran manusia akan tumbuh apabila setiap manusia memahami ilmu lingkungan. Manusia hidup, tumbuh dan berkembang diikuti dengan lingkungannya ia tinggal. Dimana manusia mendapatkan kebutuhan hidupnya, disana ia beradaptasi dengan lingkungannya, dengan cuaca dan kondisi atau tempat perhunian yang ia tinggali. Lingkungan hidup baik secara langsung dan tidak langsung pasti berpengaruh pada ekosistem kehidupan di dunia ini.

Pada artikel ini saya akan bahas tentang lingkungan yang lebih spesifik membahas kebersihan mengenai sampah yang menurut saya berkaitan dengan kehidupan kita. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, ada baiknya kita mengetahui lebih dalam arti dari sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses, atau Sampah merupakan sisa bahan buangan yang tak dapat difungsikan kembali sehingga harus dibuang. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:
1.    Sampah organik/basah
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
2.    Sampah anorganik/kering
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
3.    Sampah berbahaya
Contoh : Baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll.

Namun, meskipun terbukti sampah itu dapat merugikan, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat dengan cara di daur ulang. Untuk meminimalisasikan dampak dari sampah, sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Selain itu industri-industri juga dihimbau untuk mendesain ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur ulang produk tersebut.

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
a.       Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.      Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
c.       Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.      Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Volum sampah yang meningkat dan tidak segera di kelolah akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Tidak aa salahnya jika kita mulai membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga memilah berdasarkan jenis sampah. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah.
1.      Membuang sampah pada tempatnya dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar. Jika tempat sampah tidak ada, bersedia untuk menyimpan sejenak sampai menemukan tempat sampah terdekat
2.      Memilah sampah sesuai dengan kategorinya, misalnya sampah kering dan sampah basah (sampah organik dan sampa anorganik), sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan sebagainya.
3.       Mengurangi pemakaian plastik atau pembelian barang berbahan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik sulit diurai dan terbuat dari minyak bumi. Selain itu, proses pembuatan plastik menghasilkan polusi udara yang cukup tinggi . Dengan mengurangi oenggunaan plastik maka kita daat menekan sampah plastik dan polusi udara yang dihasilkan.

Saat ini perilaku masyarakat sangat buruk dalam mengubah kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan, walaupun telah tersedianya fasilitas tong sampah dimana - mana. Kalau sampah masih berserakan di mana-mana, tandanya kawasan itu belum sehat. Banyaknya sampah berdampak mendatangkan berbagai kuman dan sumber penyakit. Sampah merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Oleh sebab itu kepedulian dan kesadaran terhadap sampah juga harus ditumbuhkan agar lingkungan tetap sehat dan bersih.

Namun pada kenyataannya, Cara pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.


 REFERENSI :


0 comments:

Post a Comment