PROFESI
Profesi adalah
kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris Profess, yang dalam bahasa Yunani adalah Επαγγελια, yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Menurut
SCHEIN, E.H (1962), profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang
khusus di masyarakat
Menurut
HUGHES, E.C (1963), perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari
kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya
Menurut
DANIEL BELL (1973), profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari
termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika
layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan
dalam masyarakat
Jadi, profesi merupakan suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang
dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat
disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.
Profesi
juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan, keuangan, militer,
teknik desainer,
tenaga pendidik.
Seseorang
yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut profesional.
Walau demikian, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang
menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir.
Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju
yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya
tidak dianggap sebagai suatu profesi.
Karakteristik Profesi
Profesi
adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada
profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
- Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis : Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
- Asosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
- Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
- Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
- Pelatihan institutional : Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional di mana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
- Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
- Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
- Kode etik : Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
- Mengatur diri : Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
- Layanan publik dan altruism : Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
- Status dan imbalan yang tinggi : Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Ciri – ciri Profesi
Robert
W. Richey (Arikunto, 1990:235) mengungkapkan beberapa ciri-ciri dan juga
syarat-syarat profesi sebagai berikut:
- Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
- Seorang pekerja professional, secara aktif memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
- Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
- Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.
- Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
- Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin dalam profesi serta kesejahteraan anggotanya.
- Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi, dan kemandirian.
- Memandang profesi suatu karier hidup (alive career) dan menjadi seorang anggota yang permanen.
Beberapa Contoh Jenis Profesi
Beberapa
jenis profesi yang ada dalam kehidupan manusia saat ini, misalnya seperti:
- Akuntan
Akuntan
dapat diartikan sebagai ahli dalam akuntansi, pengukuran, pengungkapan, pemberi
kepastian mengenai informasi keuangan yang dimana informasi tersebut dapat
membantu manajer, investor, dan pihak lainnya.
- Aktuaris
Aktuaris
dapat diartikan sebagai ahli bisnis yang berkaitan dengan dampak keuangan,
resiko, dan hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakpastian dalam bisnis. Atau
aktuaris adalah orang yang dalam mengaplikasikan ilmu keuangan maupun teori
mengenai statistik untuk menyelesaikan berbagai masalah mengenai bisnis
aktual.
- Arsitek
Arsitek
dapat diartikan sebagai orang yang ahli dalam merancang, mendesain, dan
melakukan pengawasan konstruksi bangunan, serta mengenai izin untuk praktek
arsitektur. Dalam praktek arsitektur yaitu menawarkan atau memberikan pelayanan
yang berkaitan dengan desain maupun konstruksi bangunan. Tentunya profesi
arsitek memerlukan pendidikan dan pelatihan khusus yang lama.
- Perawat
Perawat
dapat diartikan sebagai petugas kesehatan profesional yang bekerja dengan
anggota lain untuk membantu pemulihan orang yang sedang sakit.
- Guru
Guru
dapat diartikan sebagai orang yang mengajar dan menyediakan pendidikan bagi
orang lain. Guru sering berperan formal dan berkelanjutan, bekerja dengan cara
berprofesi di sekolah maupun di tempat pendidikan lainnya. Untuk menjadi
seorang guru tentunya harus mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus.
- Apoteker
Apoteker
dapat di artikan sebagai tenaga kesehatan yang ahli dalam ilmu farmasi. Umumnya
profesi apoteker untuk memenuhi permintaan terhadap obat dari penyedia resep
kesehatan dalam bentuk resep medis, melakukan evaluasi terhadap kesesuaian
resep, memberikan obat yang sesuai anjuran resep medis kepada para pasien dan
juga memberikan nasehat terhadap penggunaan obat yang tepat. Apoteker menjadi
perantara antara dokter dan juga pasien sehingga penggunaan obat medis tepat
dan efektif. Apoteker juga ambil bagian dalam kegiatan farmasi, pendidikan
farmasi, dan penelitian lainnya yang berkaitan tentang farmasi.
- Dokter
Dokter
dapat diartikan sebagai ahli dalam memelihara kesehatan maupun memulihkan
kesehatan manusia. Profesi dokter membutuhkan pengetahuan, pendidikan, dan
pelatihan khusus yang lama.
- Ilmuan
Ilmuan
dapat diartikan sebagai orang yang melakukan kegiatan secara sistematis atau
kegiatan ilmiah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Itulah
beberapa contoh profesi, adapun contoh yang lainnya misalnya seperti:
pengacara, polisi, pilot, dokter hewan, dan lain-lain.
PROFESIONALISME
Profesionalisme (profésionalisme)
ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan
lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang
bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah
laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional. (Longman, 1987).
Menurut
PAMUDJI (1985), profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang
diduduki oleh orang - orang yang memiliki kemampuan tertentu pula
Menurut
KORTEN & ALFONSO (1981), profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara
kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan
kebutuhan tugas (ask - requirement)
Jadi, profesionalisme merupakan
komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara
terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap
mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Ciri - ciri Profesionalisme
Seseorang
yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh
ciri-ciri sebagai berikut.
- Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
- Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
- Meningkatkan dan memelihara imej profesion
- Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
- Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
- Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
- Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
SUMBER
:
http://thecontextofthings.com/2016/03/07/professionalism-in-the-workplace/
0 comments:
Post a Comment