Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Rumah di pinggir kali di Jakarta. (2004)
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.
Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan
materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang
lainnya.
·
Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek
penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi
tempatnya bekerja melarang.
Setiap permasalahan
timbul pasti karna ada faktor yang mengiringinya yang menyebabkan timbulnya
sebuah permasalahan, begitu juga dengan masalah kemiskinan yang dihadapi oleh
negara indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut Hartomo dan Azizdalam Dadan
Hudyana (2009:28-29) yaitu :
1.
Pendidikan yang
Terlampau Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan
seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam
kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang
menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.
2.
Malas Bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar
pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah
untuk bekerja.
3.
Keterbatasan Sumber
Alam
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila
sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini
sering dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya miskin.
4.
Terbatasnya
Lapangan Kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa
konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu
menciptakan lapangan kerja baru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil
kemungkinanya bagi masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan
keterampilan.
5.
Keterbatasan Modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai
modal untuk melengkapi alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan
yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
6.
Beban Keluarga
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak
apabila tidak diimbangi dengan usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan
kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat
tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.
Daerah miskin di
Indonesia
Wilayah
Maluku-Papua saat ini menjadi wilayah dengan orang miskin paling banyak di
Indonesia. Anehnya, dua daerah ini tidak memiliki penduduk sebanyak pulau-pulau
lainnya. Selain tentunya, dua daerah ini memiliki potensi perekonomian yang
besar, seperti Papua. BPS menunjukkan dua kawasan Indonesia timur ini memiliki
persentase penduduk miskin mecapai 24,81%.
Lain halnya dengan
Kalimantan, populasi sedikit segaris lurus dengan jumlah kemiskinan yang juga
sedikit. Kepala BPS, Suryamin, menyebut Kalimantan penduduk miskinnya hanya
6,6%, tetapi itu karena penduduknya tidak banyak. Lalu untuk Sumatera ada
11,53% orang miskin dari populasi, Jawa 10,98%, Sulawesi 11,75%, dan Bali-Nusa
Tenggara mencapai 14,49%.
Dampak Kemiskinan
Kemiskinan di dunia ini akan sangat berperngaruh
buruk terhadap lingkungan tempat tinggal kita ,di bawah ini adalah 10
dampak dari bahaya kemiskinan yang apabila di biarkan bisa membuat hidup hidup
jadi tidak nyaman damai dan tentram.
1.
Dampak bahaya
kemiskinan yang pertama adalah , berkurangnya rasa nasionalisme terhadap suatu
Negara, di karenakan lebih memikirkan kebutuhan untuk bertahan hidup saja
kesulitan apalagi memikirkan rasa cinta pada Negara.
2.
Dampak bahaya
kemiskinan yang kedua, banyak terjadinya tidak kejahatan di mana mana , di
karenakan masih banyaknya masyarakat yang berpikiran pendek dalam memenuhi
kebutuhan hidup dan sudah terlalu terdesak dengan kebutuhan tanpa di bekali
iman dalam agama sehingga segala cara pun di lakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
3.
Dampak bahaya
kemiskinan yang ketiga adalah , harga diri suatu Negara yang jatuh dimata dunia
dan akan diremehkan dan di anggap sumber daya manusianya tidak punya potensi
untuk maju dan hanya mengandalkan bantuan dan bantuan.
4.
Dampak bahaya
kemiskinan yang ke empat adalah , semakin tidak terurusnya generasi muda oleh
orang tua dan terlepas begitu saja dari pendidikan dan pengawasan orang tua
sehingga menumbuhkan generasi muda yang tidak mengindahkan akan budaya
ketimuran.
5.
Dampak bahaya
kemiskinan yang kelima adalah , hilangnya rasa kegotong royongan dan saling
membantu di karenakan sudah menjamurnya budaya loe ya loe guwe ya guwe sehingga
menimbulkan kurangnya rasa persatuan di suatu Negara.
6.
Dampak bahaya
kemiskinan yang ke lima adalah , timbul banyak nya penyakit di mana mana baik
itu penyakit menular sex ataupun penyakin yang di sebabkan karena tempat yang
kumuh atau makanan yang di konsumsi tidak sehat .
7.
Dampak bahaya
kemiskinan yang ketujuh adalah , semakin drastis berkurangnya belajar agama
atau keyakinan pada Tuhan di karenakan lebih pada memikirkan kebutuhan yang
utama yaitu makan.
8.
Dampak bahaya
kemiskinan yang ke delapan adalah , terjadinya banyak perselingkuhan di mana
mana baik perselingkuhan dalam berbisnis , perselingkuhan dalam rumah
tangga dan perselingkuhan dalam mencintai tanah air.
9.
Dampak bahaya
kemiskinan yang ke Sembilan adalah , semakin terpuruknya ekonomi bangsa yang
akan mengakibatkan kehancuran suatu bangsa, akibat ingin memisahkan diri dari
wilayah kesatuan tanah air.
10. Dampak bahaya kemiskinan yang ke sepuluh adalah ,
lahirnya sebuah kelompok masyarakat yang begitu pandai,dahsyat dan kreatif
melahirlan suatu yang baru dan canggih akibat terhimpit ekonomi dan terjadinya revolusi
masal dan terpecah belahnya suatu Negara menjadi Negara Negara kecil.
Cara Mengatasi Kemiskinan
untuk itu
kiranya pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan yang lebih membumi
dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan ini. Beberapa langkah yang bisa
dilakukan diantaranya adalah :
1)
menciptakan
lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi
pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan
terbesar di indonesia.
2)
Menghapuskan
korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat
tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
3)
Menggalakkan
program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam
ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan
kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin.
Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap
tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi
terciptanya kesejahteraan masyarakat.
4)
Menjaga
stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin
daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok
terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan
fokus ini seperti : Penyediaan cadangan beras pemerintah 1
juta ton dan Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
5)
Meningkatkan
akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan
untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus
ini antara lain :
·
Penyediaan
beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs);
·
Beasiswa
siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah (SMA/SMK/MA);
·
Beasiswa
untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
·
Pelayanan
kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah
sakit.
6) Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan
perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan
kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus
ketiga ini antara lain :
·
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
·
Program
Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
·
Program
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
·
Penyempurnaan
dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
SUMBER :
0 comments:
Post a Comment