Get me outta here!

Monday 23 March 2015

Sistem Perekonomian

SISTEM EKONOMI LIBERAL, CAMPURAN DAN SOSIALIS

  1. SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar, yaitu suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar atau kepada pihak swasta. Sedangkan pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi liberal ini mempunyai kaitannya dengan “kebebasan (proses) alami” yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Dalam sistem perekonomian pasar keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Sistem ekonomi liberal ini didasarkan pada ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith yang menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Menurut doktrin ini, tata ekonomi yang paling mendukung kesejahteraan bangsa adalah tata ekonomi di mana pemerintah memberikan kebebasan kepada perseorangan dan badan-badan swasta untuk menyelenggarakan produksi dan konsumsi menurut pertimbangan sendiri. Karena jika setiap individu makmur, maka negara pun akan makmur.

Dalam sistem ekonomi liberal, keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar didesentralisasikan, tetapi tetap terkoordinasi. Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu, sistem ekonomi liberal juga sering disebut dengan sistem harga. Dengan demikian, dalam sistem perekonomian liberal, produsen dan individu (perseorangan) membuat keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Produsen berusaha untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar mungkin (menjawab masalah apa), dengan teknik produksi yang seefisien mungkin (menjawab masalah bagaimana). Di pihak lain, individu membuat keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya (menjawab masalah untuk siapa). Dalam ekonomi pasar, pihak swasta menguasai alat-alat produksi dan akibatnya kepemilikan pun tidak terbatas sehingga setiap individu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuannya agar dapat menguasai sector ekonomi, sehingga timbul lah persaingan untuk maju dalam sistem ekonomi ini.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal yaitu:

·       Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
·       Semua sumber produksi milik masyarakat individu.
·       Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta).
·       Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
·       Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
·       Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
·       Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip bola.
·       Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.
·       Masyarakat dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
·       Pasar merupakan dasar setiap kegiatan ekonomi.



KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI LIBERAL
Seperti halnya sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi liberal pun memiliki kelebihannya tersendiri, yakni:

·       Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara efisien.
·       Masing-masing orang bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya.
·       Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
·       Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
·       Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
·       Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
·       Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
·       Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
·       Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi liberal ini adalah:

·       Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah.
·       Persaingan dapat menimbulkan monopoli.
·       Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
·       Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
·       Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen mengabaikan syarat-syarat perubahan. dan Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
·       Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
·       Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.

2.    SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut. Dalam sistem ini, pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi dengan tujuan untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor produksi yang vital / penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena kepemilikan faktor produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga, walaupun harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan pemerintah juga perlu mengadakan pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga tersebut. Untuk kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan agar perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal besar.

Karena merupakan penggabungan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, Penerapan sistem ekonomi campuran ini akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena berimbangnya peran pemerintah dan swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
Sistem ekonomi campuran memiliki ciri tersendiri seperti halnya sistem ekonomi lainnya, yaitu:

·       Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
·       Adanya pihak swasta yang turut berperan dalam kegiatan perekonomian
·       Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi.
·       Negara menguasai cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup banyak orang.
·       Hak milik swasta atas alat-alat produksi.
·       Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
·       Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
·       Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
·       Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah:

·       Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.
·       Lebih mementingkan umum dari pada pribadi.
·       Kebebasan berusaha.
·       Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
·       Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan semua pihak.
·       Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
·       Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
·       Penetapan harga lebih terkendali.
·       Hak perorangan secara nyata diakui.

Sedangkan kelemahannya antara lain:

·       Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
·       Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
·       Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi daripada pegawai di swasta.

3.    SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kam kapitalis atau kam borjuis mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.

Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis

  • Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
  • Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
  • Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
  • Peran pemerintah sangat kuat
  • Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
  • Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

Prinsip Sistem Ekonomi Sosial
  • Pemilikan Harta oleh Negara
  • Kesamaan Ekonomi
  • Disiplin Politik

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosial
1)      Disediakannya kebutuhan pokok
2)      Didasarkan perencanaan Negara
3)      Produksi dikelola oleh Negara
Kelemahan Sistem Ekonomi Sosial
4)      Sulit melakukan transaksi
5)      Membatasi kebebasan
6)      Mengabaikan pendidikan moral

NEGARA YANG MENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL, CAMPURAN DAN SOSIALIS

NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL

Sistem ekonomi liberal ini pada awalnya dianut negara Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara liberal di dunia. Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. Selain di benua Amerika, di benua Eropa juga ada yang menganut sistem ekonomi liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Sedangkan yang menganut sistem ekonomi ini di benua Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Bahkan saat ini semakin banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Bahkan di kepulauan Oceania juga ada yang menganut sistem ekonomi ini yaitu Australia dan Selandia Baru.

Namun, sistem ekonomi liberal ini terbilang masih baru di Afrika. Karena pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe. Tetapi secara murni, sekarang ini tidak ada satu pun negara yang menganut sistem ekonomi liberal.

NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Sistem ekonomi campuran ini banyak dijumpai di negara-negara yang berkembang atau bekas negara non-blok yang mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti Indonesia, Mesir, dan Malaysia. Sistem ekonomi campuran pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua jenis sistem ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak lebih dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan walaupun tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia. Sedangkan contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman.

NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI  SOSIALIS

·         Korea Utara
·         Kuba
·         Vietnam
·         RRC 

 SISTEM EKONOMI YANG BAIK ANTARA LIBERAL, CAMPURAN DAN SOSIALIS

Sistem yang paling baik dipergunakan untuk perekonomian adalah Sistem Campuran karena pada sistem ini, pemerintah bertanggung jawab, hak miliknya pun di akui, tetap terkontrol dan pendapatannya pun merata. Sistem campuran ini juga dapat memajukan sektor usaha yang menengah dan kecil.

Sumber :